
Anime adalah istilah yang merujuk pada karya animasi buatan studio Jepang. Produknya punya ciri khas tersendiri yang membuat orang dengan mudah membedakannya dari animasi produksi Hollywood. Anime juga sering kali mengangkat cerita dengan latar budaya Jepang yang kental.
Namun, sejumlah animasi buatan studio non-Jepang pun ada yang membuat karya dengan ciri yang sama. Tak hanya ciri, cerita dan elemen yang diangkat pun sangat mirip dengan anime atau berbau budaya Jepang. Makanya, orang sering menyangka produksi ini sebagai anime.
Keberadaan mereka di tengah komunitas anime juga menimbulkan debat tersendiri. Banyak yang menganggap serial-serial ini adalah anime karena gaya dan inspirasinya. Tapi, faktanya, serial ini bukan buatan studio Jepang sehingga bisa disebut sebagai animasi biasa.
Apa saja serial animasi buatan non-studio Jepang yang sering dikira sebagai anime? Simak ulasannya berikut!
1. Avatar: The Last Airbender

Avatar: The Last Airbender sering kali dikira orang sebagai anime. Bahkan, tak jarang judul ini masuk dalam rekomendasi anime dan karakternya. Faktanya, serial ini diproduksi Nickelodeon, yang merupakan perusahaan asal Amerika Serikat (AS) dan statusnya adalah serial animasi, bukan anime.
Banyak yang berargumen kalau Avatar: The Last Airbender punya elemen bercerita anime. Selain itu, seni visual yang dipakai pun mirip dengan anime. Avatar: The Last Airbender berkisah tentang seorang bocah Avatar bernama Aang yang harus memulihkan keseimbangan dunia yang sedang berperang.
2. The Legend of Korra

The Legend of Korra diproduksi Nickelodeon, yang juga membuat serial pendahulunya, Avatar: The Last Airbender. Serial animasi adalah spinoff-nya. Maka, tak heran kalau banyak elemen dari serial sebelumnya tetap dipertahankan di serial ini.
Namun, serial ini tidak semenonjol sebelumnya. Meski banyak yang mengatakan kalau The Legend of Korra punya cerita yang lebih baik. Serial ini akan dikenang sebagai salah satu yang terinspirasi anime.
3. Castlevania

Castlevania dibuat berdasarkan game buatan Jepang. Makanya, tidak heran kalau ada yang menganggap serial ini sebagai anime. Padahal, serial aksi fantasi gelap ini sebenarnya adalah tayangan buatan Barat.
Awalnya, Castlevania hendak dibuat menjadi film. Tapi, proyek itu dihentikan selama 8 tahun sampai Netflix mengambilnya pada 2015 dan dijadikan serial. Episode pertamanya dirilis pada 2017.
4. RWBY

RWBY sering dikira anime kalau dilihat dari foto-foto adegan yang beredar. Gaya animasi karakternya benar-benar mirip dengan anime gaya Jepang. Padahal, serial ini diproduksi perusahaan Amerika, Rooster Teeth. Spin-off-nya, RWBY: Ice Queendom dirilis pada 2022.
RWBY berkisah tentang empat anggota Tim RWBY. Mereka adalah Ruby Rose, Weiss Schness, Blake Belladonna, dan Yang Xiao Long. Serial ini berfokus pada pertemuan dan pelatihan mereka di Akademi Beacon, sekolah bergengsi yang melatih Pemburu, prajurit yang membela dunia dari kejahatan.
5. Blue Eye Samurai

Blue Eye Samurai berlatar di Jepang dan sejarah Negeri Matahari tersebut. Namun, serial animasi yang tayang di Netflix itu bukanlah anime. Alih-alih, serial ini dibuat pasangan Amber Noizumi dan Michael Green. Selain itu, bahasa asli yang dipakai di Blue Eye Samurai adalah bahasa Inggris, bukan Jepang.
Blue Eye Samurai berkisah tentang seorang samurai blasteran Jepang-Barat bernama Mizu. Dia berusaha membalas dendam terhadap empat orang pria selama periode Edo di Jepang. Sebagai keturunan campuran, Mizu mengalami berbagai macam diskriminasi sementara membuktikan kalau dia punya kemampuan tarung yang mumpuni.
6. Arcane

Arcane sering kali dikira sebagai anime. Padahal, serial ini adalah buatan franchise video game populer League of Legend dan Netflix. Meski seni dan gaya animasinya indah, serial ini tidak ada kaitannya dengan studio anime mana pun. Serial ini diproduksi sebuah studio animasi Prancis bernama Fortiche.
Arcane berfokus pada juara League of Legends. Di sana, ada dua bersaudari Vi dan Jinx. Keduanya menjalani hidup di saat kota-kota seperti Piltover dan Zaun sedang berperang.
7. The Boondocks

Ada banyak kartun atau animasi yang ramah keluarga. Tapi, tidak dengan The Boondocks. Serial itu awalnya tayang di program dewasa Adult Swim di Cartoon Network pada 2005.
The Boondocks berkisah tentang sekeluarga Kulit Hitam yang pindah ke daerah pinggiran. Serial ini dikembangkan dari comic strips dengan judul sama. Gaya seninya mengadaptasi gaya yang sama seperti anime.
8. Ouban Star-Racers

Ouban Star-Races masih menjadi bahan debat di antara penggemar. Serial ini merupakan buatan studio Prancis dan Jepang. Tak heran kalau orang mempermasalahkan apakah serial ini anime atau bukan.
Ouban Star-Races dibuat untuk audiens internasional, tapi utamanya diakreditasi oleh studio Prancis pembuatnya. Apa pun jenisnya, Ouban Star-Races adalah serial sci-fi ikonis yang menampilkan animasi mengagumkan dan cerita balap yang menarik.
9. Megas XLR

Megas XLR mengangkat cerita tentang mecha. Subgenre mecha adalah elemen populer di kalangan komunitas anime sehingga tak heran kalau cerita seperti ini bakal disuka. Meski mengangkat mech, Megas XLR adalah serial buatan studio AS.
Megas XLR mengikuti banyak komponen yang populer di antara para penggemar anime. Serial ini berkisah tentang Coop dan Jamie yang menemukan robot mecha dari masa depan. Setelah memodifikasi robot itu dengan mobil klasik, keduanya bekerja sama dengan pilot asli mecha itu, Kiva, untuk membela bumi dari serangan alien.
10. Samurai Jack

Samurai Jack dipuji karena campuran aksi dan komedinya. Serial ini dibuat Genndy Tartakovsky untuk Cartoon Network dan Adult Swim. Tartakovsky terinspirasi dari kecintaannya terhadap budaya samurai.
Samurai Jack berkisah tentang seorang pangeran muda dari sebuah kerajaan kuno di Jepang. Dia dikirim untuk berlatih agar bisa mengalahkan iblis. Ketika dia berhadapan dengan iblis itu, dia malah dikirim ke masa depan.