Review F1 the Movie: Adrenalin Rush Emosional yang Hampir Kurang Dramatis

F1 the Movie menampilkan drama sirkuit yang menguras emosi dan adrenalin dengan Brad Pitt sebagai bintang utama. (Foto: Formula One World Championship Limited – F1)

F1 the Movie mengangkat premis klise yang terdapat di banyak cerita dari zero to hero. Namun, ada sedikit plot twist di sini. Film ini berkisah tentang seorang calon hero gagal.

Seorang mantan pembalap F1, Sonny Hayes, direkrut menjadi pembalap kedua di tim F1, Apex GP. Tim ini terancam tergusur dari balapan karena tidak pernah naik podium dan selalu berada di urutan buncit. Pemilik tim ini, Ruben Cervantes, adalah teman setim Sonny saat masih membalap di sirkuit jet darat itu.

Drama dimulai setelah Sonny tiba di paddock dan bertemu teman setimnya, Joshua Pearce. Keduanya jelas berasal dari latar belakang berbeda. Sonny datang dengan banyak pengalaman, sementara Joshua yang masih muda punya ambisi besar untuk menjadi pembalap hebat.

Foto: Apple Magazine

Karakter Sonny Hayes yang diperankan Brad Pitt tampil sebagai sosok pembalap tua yang masih memegang teguh prinsipnya. Dia arogan, keras kepala, dan tidak mau mendengarkan orang. Di sirkuit, dia sangat agresif dan tak segan bermain kotor.

Karakteristiknya ini membuat orang jadi sebal. Tapi, dia pula yang membuat tontonan ini jadi seru. Terlebih, ‘lawannya’ adalah anak kemarin sore yang masih punya ego tinggi.

Sonny hidup untuk merasakan setiap sirkuit. Tak peduli balapan apa pun itu, dia ingin ikut. Dia merasa hidupnya hanya untuk balap, tidak ada lainnya. Ambisinya adalah menaklukkan setiap sirkuit.

Tapi, ya, sudah. Karakternya tidak berkembang lagi. Sonny tetap menjadi sosok yang sesuka hati dengan agenda tersembunyi sejak awal.

Sementara, konfliknya dengan Joshua tidak sedalam itu. Konflik mereka menjadi klise dan gampang ditebak. Dramatisasinya pun tidak terlalu dieksplorasi lebih.

Foto: Motorsport.com

F1 the Movie tidak mengandalkan cerita. Film ini lebih menonjolkan drama di sirkuit dengan persaingan ketat para pembalap beserta mobil tunggangan mereka. Ketegangan saling berusaha mengungguli satu sama lain dan tantangan di setiap tingkungan menjadi adrenalin rush yang bisa sangat dinikmati.

Pengambilan gambar di film ini benar-benar akan membawa penonton masuk kokpit. Mereka bisa merasakan ketegangan yang dirasakan pembalapnya dan juga emosi mereka. Ini adalah salah satu keunggulan film ini.

Dengan anggaran yang dilaporkan mencapai USD300 juta (Rp4,85 triliun), F1 the Movie jelas menjadi salah satu film termahal yang pernah dibuat. Penampakan jajaran mobil-mobil yang berlaga di sirkuit F1 beserta efek-efeknya sepertinya memakan biaya yang tidak sedikit. Belum lagi, film ini juga menampilkan sederet pembalap F1 asli seperti Lewis Hamilton, Max Verstappen, George Russell, Charles Leclerc, Felipe Massa, Carlos Sainz, dll.

Untuk sebuah hiburan, F1 the Movie jelas sangat menghibur. Sutradara Joseph Kosinski memfokuskan film ini di sirkuit. Dia menampilkan persaingan dan strategi yang dipakai pembalap demi memenangkan pertandingan.

Foto: Motorsport.com

F1 the Movie akan memanjakan pencinta balapan jet darat ini. Meski tidak sempurna, tapi sebagai tontonan hiburan, film ini jelas pas. Orang akan dibawa ke sirkuit dan merasakan bagaimana pengemudinya menyetir mobil dengan penuh ketegangan di setiap belokan.

Selain drama di sirkuit, F1 the Movie juga menyoroti beberapa hal terkait balapan GP Formula ini. Peraturan tentang mobil, pembalap, sampai tata cara di sirkuit ikut dibahas meski tipis-tipis. Namun, film ini tidak lupa memberikan sedikit senggolan terhadap Ferrari.

F1 the Movie adalah tontonan bagi mereka yang menjadi hiburan penuh adrenalin. Namun, film ini mungkin akan membuat kecewa mereka yang mencari campuran cerita mendalam penuh plot twist dengan drama di sirkuit. F1 nyaris memberikan tontonan dramatis di puncak ceritanya, tapi memilih untuk tidak melakukannya.

F1 the Movie
Sutradara: Joseph Kosinski
Pemain: Brad Pitt, Damson Idris, Javier Bardem, Kerry Condon, dll
Durasi: 2 jam 36 menit

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *